![]() |
Disperindag Sulawesi Tenggara lakukan pendamping dan fasilitas untuk pelaku IKM dalam meningkatkan daya saing. Foto: Ist |
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Dalam upaya meningkatkan daya saing dan produktivitas pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Sulawesi Tenggara terus melakukan pendapingan dan menfasilitasi pelaku IKM.
Hal tersebut diungkap oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara Hj. Sitti Saleha, SE, MSi saat ditemui dalam ruangan kantornya.
Kata Sitti Saleha, dengan adanya pelatihan dan pendampingan pelaku IKM akan mampu bersaing di pasar nasional maupun Internasional yang dapat meningkatkan ekonomi daerah dan kesejateraan masyarakat.
Lanjut Sitti Saleha pendampingan ini merupakan penerapan dari salah satu misi Pemerintah Provinsi Sulawesi tenggara, yakni memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.
Ia mengungkap Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindrustian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara akan terus melakukan pembinaan serta memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah di Sulawesi Tenggara.
"Hal ini, dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktivitas, " imbuhnya.
![]() |
Proses pendampingan dan bimbingan teknis dalam upaya meningkatkan daya saing oleh Disperindag Sulawesi Tenggara. Foto: Ist |
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, ungkap Sitti Saleha, secara berkelanjutan akan melaksanakan program dan kegiatan untuk melakukan peningkatan kualitas produk IKM.
"Kualitas dan Kontinyuitas serta peningkatan building bagi pelaku IKM, dalam rangka memaksimalkan daya saing," ungkapnya.
Sitti Saleha menambahkan, kedepannya produk-produk IKM di Sulawesi Tenggara, mampu bersaing ditingkat Nasional maupun mancanegara, sehingga dapat mewujudkan daya ekspor produk Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara melalui Kepala Bidang Industri Ekonomi Muh Yasser Tuwu SE M.sc, mengatakan dalam mengembangkan IKM pihaknya terlebih dahulu membentuk wirausaha baru (WUB) di sektor industri.
Pembentukan WUB, lanjut Muh. Yasser Tuwu itu sesuai dengan arahan presiden terkait penurunan kemiskinan ekstreme yang ada di Sulawesi Tenggara.
"Program ini di tindaklanjuti oleh Ibu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Pj Gubernur Sulawesi Tenggara dalam percepatan penurunan kemiskinan ekstreme," ungkapnya.
Lanjut, Muh Yasser Tuwu, kegiatan pembentukan WUB juga merupakan salah satu kegiatan yang tertuang dalam instruksi Presiden RI yang berbunyi sektor Perindustrian untuk penekanan kemiskinan ekstreme adalah dengan penumbuhan WUB.
![]() |
Pelaku IKM bakal di fasilitasi dalam mengembangkan produk usahanya. Foto: Ist |
Selain pembentukan WUB, lanjut Muh Yasser Tuwu, pihaknya juga membantu pertumbuhan IKM untuk di lakukan pengembangan produknya.
"Misalnya pelaku IKM ini dulunya hanya bisa membuat serbuk aren kita dorong lagi dia untuk pengembangan usaha misalkan di kombinasikan dengan jambu mete atau aren cair jadi dia ada pengembangan," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang Pelaku IKM Rumah Tenun Manual khas Sulawesi Tenggara, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang telah memberikan binaan yang berbentuk pelatihan.
"Juga telah memfasilitasi kami, melalui undangan disetiap pameran, sehingga kami mulai dikenal disemua wilayah khsususnya di Sulawesi Tenggara," ujarnya.
Ia mengungkapkan pihaknya juga telah diberikan bantuan berupa, alat tenun dalam hal ini bahan baku tenunan berupa benang dan mesin.
"Sehingga dengan adanya bantuan ini, kami sangat terbantu dalam pengembangan usaha," pungkasnya.
Laporan: Ary