Iklan

iklan

Disperindag Sulawesi Tenggara Bakal Gelar Pasar Murah Jelang Nataru

Kamis, 30 November 2023 | 21:07 WIB Last Updated 2023-12-22T14:30:37Z

Jelang Natal dan Tahun baru Disperindag Sulawesi Tenggara bakal gelar pasar murah guna stabilisasi harga pasar. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID -
Jelang Natal dan Tahun baru Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara bakal gelar pasar murah guna stabilisasi harga pasar.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulawesi Tenggara, Ld. Muh. Fitrah Arsyad mengatakan pihaknya bakal melakukan koordinasi terkait harga di pasar.

"Dalam dua bulan terakhir ini hanya 2 komoditi berfluktuasi yaitu cabai dan beras," ujarnya.

Ia mengungkapkan harga cabai saat ini mengalami kelonjakan harga yang cukup tinggi dari harga Rp 80.000 - Rp 90.000 /kilo saat ini ada di harga Rp 105.000/ Kilo mulai dari cabai rawit, cabai besar, merah dan hijau.

Ia menyebutkan sesuai dengan arahan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara pihaknya bakal menggelar pasar murah di akhir tahun.

Harga cabai mengalami lonjakan harga yang sangat signifikan di pasar-pasar tradisional. Foto: Ist

"Insyaallah kita akan gelar di luar yang telah di programkan mungkin sekitar tgl 22 Desember 2022 kita sudah buka di halaman kantor," ujar Fitrah.

Dalam pasar murah nanti, lanjut Fitrah, pihaknya akan melibatkan hingga 15 distributor dari berbagai produk.

Fitrah berharap dengan adanya pasar murah ini bisa menjaga harga di pasar agar lonjakan harga yang ditimbulkan jelang nataru tidak terlalu tinggi seperti beras, gila pasir, minyak goreng, cabai, dan produk bahan pokok lainnya.

Diketahui kenaikan harga cabai hingga Rp. 100.000/kilo terjadi di dua pasar tradisional di Kota Kendari, yakni pasar Baruga dan Mandonga. Harga cabai rawit naik hingga dua kali lipat dari sebelumnya.

Seorang pedagang di pasar Mandonga, Hariani mengatakan, kenaikan harga cabai sudah terjadi dari bulan lalu.

Harga cabai di pasar-pasar tradisional Kota Kendari capai Rp. 105.000. foto: Ist

"Naik memang sudah mau dua bulan, dari Oktober dia naik, mungkin karena cuaca juga," ucapnya.

Faktor cuaca menjadi salah satu penyebab petani gagal panen, sehingga pasokan cabai berkurang, membuat harganya juga melonjak naik.

Sementara itu seorang pedagang di pasar Baruga, Ansar mengatakan, pasokan cabai yang diambil kebanyakan dari Sulawesi Selatan.

"Kalau tidak ada cabai dari selatan yang masuk, mungkin cabai saat ini di Kendari bisa mencapai Rp 150.000 per kilogramnya, ada cabai yang lebih murah, tapi kualiatasnya kurang pedas," ucapnya.

Harga cabai rawit merah sebelumnya Rp 45.000-Rp 50.000 per kilogram melonjak hingga mencapai Rp 100.000 per kilogramnya. Harga cabai besar naik Rp 70.000 dari yang sebelumnya Rp 50.000, cabai merah keriting sebelumnya Rp 55.000 naik menjadi Rp 80.000 per kilogramnya. Adv

Laporan: Ary

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Disperindag Sulawesi Tenggara Bakal Gelar Pasar Murah Jelang Nataru

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan