
9 Daerah di Sulawesi Tenggara Terima Bantuan Benih Jagung, ASR Dorong Ketahanan Pangan Berkelanjutan. Foto: Ist. 
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Upaya memperkuat ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara (Sultra) terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sumangerukka (ASR) dan Wakil Gubernur Hugua. 
Di tahun 2025, sebanyak sembilan kabupaten dan kota di Sultra resmi menerima bantuan benih jagung hibrida sebagai bagian dari program strategis peningkatan produktivitas pertanian dan perluasan lahan tanam.
Langkah ini menjadi salah satu wujud nyata implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sultra 2025–2029, yang menetapkan empat prioritas utama: pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ketahanan pangan.
Jagung dipilih sebagai komoditas unggulan karena memiliki nilai ekonomi tinggi serta menjadi bahan pokok penting bagi peternakan dan industri pangan di daerah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, Prof. Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa penyaluran benih jagung tahun ini dibagi dalam tiga program utama, yaitu Program Pusat Tumpang Sisip, Program Pusat Reguler, dan Program APBD Provinsi.
“Untuk Program Tumpang Sisip, benih akan disalurkan ke delapan kabupaten dan kota: Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Bombana, Konawe Utara, Kolaka Timur, Muna Barat, dan Kota Kendari,” ujar Prof. Taufik.
Program Tumpang Sisip ini memanfaatkan lahan yang telah ditanami komoditas perkebunan seperti kelapa, kakao, atau kelapa sawit, agar dapat ditanami jagung di sela-selanya.
Melalui metode ini, produktivitas lahan dapat ditingkatkan tanpa membuka kawasan baru. Total benih yang disiapkan untuk program tersebut mencapai 88.260 kilogram, dengan target tanam di lahan seluas 5.884 hektare.
Selain itu, untuk Program Pusat Reguler, bantuan benih difokuskan di Kabupaten Konawe dengan jumlah 3.360 kilogram untuk 224 hektare lahan.
Sedangkan untuk Program APBD Provinsi, alokasi diberikan kepada Kabupaten Muna dan Muna Barat, dengan total 3.495 kilogram benih yang akan ditanam di lahan 233 hektare.
“Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani sekaligus memperkuat cadangan pangan lokal. Dengan ketersediaan benih unggul, petani dapat menghasilkan panen lebih banyak dan berkelanjutan,” jelas Prof. Taufik.
Program ini juga menjadi bagian dari visi Gubernur Andi Sumangerukka dalam membangun Sultra yang mandiri pangan, dengan menjadikan sektor pertanian sebagai penopang utama ekonomi daerah.
Melalui sinergi pemerintah daerah, petani, dan lembaga pendukung, Sultra menargetkan peningkatan signifikan dalam hasil produksi jagung pada tahun-tahun mendatang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga mendorong ekspor ke luar daerah.
Dengan dukungan program ini, Sultra diharapkan mampu menjadi salah satu sentra jagung unggulan di Indonesia Timur, sekaligus memperkuat fondasi ketahanan pangan yang tangguh dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
Laporan: La Ode Andi Rahmat