
FIB UHO Dorong Peran Humaniora di Tengah Gelombang AI Lewat Seminar Internasional. Foto: Rahmat/notifsultra.id 
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID — Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Halu Oleo (UHO) terus memperkuat kiprah akademik di tingkat global. Tahun ini, FIB kembali menggelar The 3rd International Seminar on Language, Literature, Culture and Education (ISLLCE) dengan tema “Re-imagining Language, Literature, Culture, and Education in the Age of Artificial Intelligence.”
Diselenggarakan di Hotel Zahra Syariah Kendari pada 22–23 Oktober 2025, forum ilmiah tersebut mempertemukan para pakar dan peneliti dari berbagai negara untuk membahas bagaimana bidang humaniora beradaptasi di era kecerdasan buatan (AI).
Dekan FIB UHO, Prof. Dr. Akhmad Marhadi, mengatakan bahwa percepatan teknologi menuntut dunia akademik untuk tidak hanya mengikuti perubahan, tetapi juga memberi arah bagi nilai kemanusiaan di tengah kemajuan digital.
“Humaniora harus tetap menjadi kompas moral dalam menghadapi derasnya arus teknologi. AI boleh canggih, tetapi manusia tidak boleh kehilangan kemanusiaannya,” tegas Prof. Marhadi.
Ia berharap, kegiatan internasional ini dapat menjadi ruang berbagi gagasan lintas disiplin sekaligus memperkuat posisi FIB UHO sebagai pusat kajian humaniora di kawasan timur Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Akademik UHO, Prof. Dr. La Ode Santiaji Bande, yang membuka acara, menilai kehadiran AI membawa dampak signifikan bagi dunia pendidikan.
“Tantangannya bukan hanya soal pemanfaatan teknologi, tapi bagaimana memastikan mahasiswa tetap berpikir kritis dan orisinal dalam menghasilkan karya ilmiah,” ujarnya.
ISLLCE tahun ini menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai negara, di antaranya Sherri D. Harvey (San Jose State University, AS), Massimiliano Gaudiosi (University of Naples “Federico II”, Italia), Akas Jha (Founder Bytegenic dan MAARG Mentor), serta beberapa akademisi dari Indonesia dan Filipina.
Kegiatan yang diikuti peserta dalam dan luar negeri ini menjadi ajang pertukaran gagasan, hasil riset, serta inovasi untuk memperkuat peran studi humaniora dalam menghadapi perubahan global yang dipicu oleh kecerdasan buatan.
Melalui kolaborasi internasional, kita ingin menjadikan FIB UHO sebagai bagian dari percakapan global tentang masa depan kemanusiaan di era AI,” tutup Prof. Marhadi.
Penulis: Ld Andi Rahmat
Editor:Redaksi Notifsultra.id
