Distanak Sulawesi Tenggara Dampingi Petani Dalam Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim pada Persawahan. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Dinas Pertanian (Distan) dari 17 kabupaten dan kota di Sultra untuk mendampingi petani dalam mengatasi masalah yang timbul akibat dampak perubahan iklim yang menyebabkan banjir.
Kepala Distanak Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. La Ode Muhammad Rusdin Jaya, mengungkapkan bahwa banjir mempengaruhi pola tanam dan biaya produksi pertanian, yang pada gilirannya berdampak pada hasil pertanian dan pendapatan petani.
"Sebagai contoh, beberapa area di Kabupaten Konawe, yang merupakan lumbung pangan Sulawesi Tenggara, mengalami kerusakan signifikan dengan puluhan hektare sawah terendam akibat curah hujan yang tinggi," ujar Rusdin Jaya, (26/4/2024).
Untuk mengatasi dampak banjir, Distanak Provinsi Sulawesi Tenggara tidak tinggal diam. Mereka melakukan pemantauan dan pendampingan di seluruh wilayah terdampak, dengan penyuluh pertanian di masing-masing kabupaten/kota yang mendampingi petani dan mencari solusi serta antisipasi.
Langkah-langkah yang diambil termasuk pompanisasi untuk mengeringkan lahan, persiapan benih baru, serta penyediaan pupuk dan alat pertanian di tingkat kabupaten.
Di Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan, Distanak telah melakukan empat kunjungan ke lokasi pertanaman yang terendam banjir.
Rusdin menjelaskan bahwa lokasi tersebut rawan banjir karena kedekatannya dengan rawa, sehingga diperlukan koordinasi dan sinkronisasi antara berbagai pihak untuk menangani masalah ini.
Rusdin juga mengingatkan agar petani menghindari penanaman di area yang mudah terkena banjir.
"Distanak akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat untuk mengedukasi petani dalam memilih lokasi yang aman dan dengan Dinas PUPR untuk memperbaiki tanggul dan sistem irigasi guna mencegah banjir di masa depan," ujar Rusdin Jaya.
Laporan: Rahmat