Iklan

iklan

Distanak Sulawesi Tenggara Upayakan Tekan Inflasi dengan Menjaga Ketersediaan Stok Beras

Senin, 18 Desember 2023 | 00:31 WIB Last Updated 2024-06-15T15:36:34Z

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan upayakan tekan angka inflasi dengan menjaga ketersediaan pangan. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Fenomena inflasi memang menjadi momok menakutkan dalam neraca ekonomi, laju inflasi sangat mempengaruhi harga barang dan daya beli masyarakat.

Untuk itu Distanak Sulawesi Tenggara terus melakukan upaya untuk menekan laju inflasi salah satunya dengan menjada ketersediaan stok beras.


Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, La Ode Rusdin Jaya mengatakan ada beberapa rencana yang akan dilakukan untuk menjaga ketersediaan stok beras.


"Memaksimalkan produksi beras melalui peningkatan produksi oleh RMU lokal," ujar Rusdin, Kendari (18/12/2023).


Selanjutnya sosialisasi pada petani untuk melakukan penanaman serentak guna peningkatan terhadap produksi padi.


Pengecekan ketersediaan stok beras oleh Pj Gubernur Sulawesi Tenggara bersama jajaran OPD guna menekan angka inflasi. Foto: Ist

Melakukan gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), secara serentak guna mengurangi penyebab serangan OPT yang dapat menurunkan produksi padi.


Melakukan pendataan jumlah RMU lokal guna memaksimalkan serapan hasil panen petani oleh RMU lokal untuk menjaga stabilitas harga pangan.


Bersama Bulog melakukan pendataan luas panen padi untuk memastikan kondisi stok padi di wilayah Sulawesi Tenggara masih mencukupi.


Bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan dinas ketahanan pangan memastikan angka produksi gabah kering giling padi untuk dijadikan data awal untuk memastikan kondisi stok pangan guna mencegah terjadinya inflasi.


Meningkatkan luas tanam padi guna memaksimalkan potensi lahan dan potensi produksi padi untuk kestabilan harga, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier.


Rusdin membeberkan angka produksi yang dicapai di Tahun 2023 untuk Komoditas Padi mencapai 478.887 Ton Gabah Kering Giling dengan luas panen 115.250 ha, dengan rata-rata produktivitas sebesar 4,15 Ton/Ha. 


Rusdin mengucapkan terima kasih kepada para Petani yang telah berhasil mempertahankan lahannya agar tetap berproduksi di tengah dampak el nino yang menyebabkan kemarau berkepanjangan.


Panen raya komoditi padi di Konawe Selatan guna memenuhi ketersediaan pangan untuk menekan angka inflasi. Foto: Ist

Rusdin mendorong penggunaan teknologi pertanian sangat penting, agar peningkatan kualitas petani dan produktivitas hasil pertanian jauh meningkatkan. 


Rusdin menambahkan Pemerintah Sulawesi Tenggara terus bergerak dan hadir ditengah kesulitan yang dihadapi oleh petani, karena tujuan akhir dari bertani bukanlah menumbuhkan tanaman, tetapi menjaga kehidupan. 


Rusdin berharap ke depan akan dapat menghasilkan hasil pengukuran dan penghitungan angka produksi dan informasi pendukungnya yang lebih cepat, tepat, akurat dan akuntabel tentunya hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai Satu Data Indonesia yang tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019.


Dilansir dari bi.go.id, perlu diketahui bahwa Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa, secara umum dan terus menerus, dalam jangka waktu tertentu.


Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.


Laporan: La Ode Andi Rahmat

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Distanak Sulawesi Tenggara Upayakan Tekan Inflasi dengan Menjaga Ketersediaan Stok Beras

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan