Karier Politik Abdul Azis: Dari Polisi Berpangkat Aipda hingga Bupati Kolaka Timur yang Ditangkap KPK

Kamis, 14 Agustus 2025 | 19:16 WIB Last Updated 2025-09-14T13:53:33Z

Karier Politik Abdul Azis: Dari Polisi Berpangkat Aipda hingga Bupati Kolaka Timur yang Ditangkap KPK. Foto: Ist. 

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
– Karier politik Abdul Azis, Bupati Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, berakhir tragis. Mantan polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) itu ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, mengungkapkan bahwa kader Partai NasDem itu diterbangkan dari Makassar, Sulawesi Selatan, menuju Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Jumat, 8 Agustus 2025.

“Jam 15.00 WIB tiba,” ujar Fitroh saat dikonfirmasi wartawan.

Sebelum dibawa ke Jakarta, Abdul Azis sempat diperiksa di Polda Sulawesi Selatan. Ia ditangkap usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Makassar.

Pelaksana tugas Deputi Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, menyebut total tujuh orang diamankan dalam OTT tersebut. Mereka diduga terlibat dalam kasus suap pembangunan rumah sakit dengan pagu anggaran Rp150 miliar.

“Tiga orang diamankan di Jakarta, empat orang di Kendari,” kata Asep.

Abdul Azis lahir pada 5 Januari 1986 di Enrekang, Sulawesi Selatan, dan besar di Mamuju, Sulawesi Barat. Ia merupakan lulusan Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) SPN Batua tahun 2004.

Namun, kariernya di kepolisian tidak panjang. Pada 2022, ia mengundurkan diri dengan pangkat terakhir Aipda untuk terjun ke dunia politik. Di tengah perjalanan itu, ia sempat menyelesaikan pendidikan hukum di Universitas Sulawesi Tenggara (S.H. 2016, M.H. 2023).

Karier politiknya terbilang penuh dinamika. Semua bermula dari Pilkada Kolaka Timur 2020. Saat itu, pasangan Samsul Bahri–Andi Merya keluar sebagai pemenang. Namun, Samsul meninggal dunia tak lama setelah dilantik, sehingga posisi bupati otomatis diisi oleh wakilnya, Andi Merya.

Belum genap tiga bulan menjabat, Andi Merya ditangkap KPK pada 2021. Kursi bupati kembali kosong. DPRD Kolaka Timur lalu menggelar pemilihan wakil bupati, dan nama Abdul Azis muncul sebagai figur baru dari Partai NasDem. Pada 2022, ia resmi terpilih sebagai Wakil Bupati.

Setahun kemudian, pada 2023, Abdul Azis dilantik menjadi Bupati Kolaka Timur definitif oleh Pj. Gubernur Sultra saat itu, Komjen Pol Andap Budhi Revianto, berdasarkan SK Mendagri Tito Karnavian. Ia sempat memimpin hingga akhir periode pada Februari 2025.

Pada Pilkada 2024, Abdul Azis kembali maju sebagai calon bupati petahana berpasangan dengan Yosep Sahaka, diusung NasDem, PAN, dan PBB. Pasangan ini meraih lebih dari 50 persen suara dan menang telak.

Namun, sejarah kelam politik Kolaka Timur seakan terulang. Seperti pendahulunya, Abdul Azis akhirnya terjerat kasus korupsi. Belum genap setahun dilantik untuk periode keduanya, ia dicokok KPK terkait dugaan suap proyek pembangunan rumah sakit.

Menariknya, sebelum ditangkap, Abdul Azis sempat membantah kabar dirinya terjaring OTT. “Saya masih di Makassar mengikuti Rakernas Partai NasDem,” ujarnya lewat sambungan telepon kepada wartawan di Kendari, Kamis, 7 Agustus 2025.

Fakta berkata lain. Tak lama setelah pernyataan itu, Abdul Azis resmi diamankan KPK dan kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

Laporan : La Ode Andi Rahmat

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Karier Politik Abdul Azis: Dari Polisi Berpangkat Aipda hingga Bupati Kolaka Timur yang Ditangkap KPK

Trending Now

Iklan