Iklan

iklan

Disperindag Sulawesi Tenggara Genjot Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah dengan Melakukan Pelatihan

Rabu, 31 Juli 2024 | 22:26 WIB Last Updated 2024-10-03T23:25:18Z

Disperindag Sulawesi Tenggara Genjot Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah dengan Melakukan Pelatihan. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri kecil menengah (IKM) se-Sulawesi Tenggara. 

Salah satu strategi utama yang dijalankan adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan intensif bagi pelaku usaha kecil dan menengah di berbagai daerah di Sulawesi Tenggara.


Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem serta meningkatkan daya saing produk lokal.


Kepala Bidang Industri Kecil dan Menengah (IKM) Disperindag Sulawesi Tenggara, Muhammad Yasser Tuwu, mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program prioritas yang digagas oleh pemerintah pusat untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara. 


Disperindag Sultra dampingi ibu-ibu pengrajin kerajinan tangan tempurung kelapa. Foto: Ist

Ia menambahkan bahwa program ini sejalan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).


“Untuk tahun 2024, kami sangat bergantung pada program prioritas pemerintah pusat. Ini merupakan upaya untuk mempercepat penanganan kemiskinan ekstrem, sesuai dengan arahan langsung dari Presiden dan PMK,” ujar Yasser Tuwu.


Hingga Juli 2024, Disperindag Sulawesi Tenggara telah melaksanakan 18 kali pelatihan yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu pelatihan pengembangan usaha baru dan pelatihan pemeliharaan produk. 


Pelatihan-pelatihan tersebut telah dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas pelaku usaha lokal.


“Tahun ini kami telah menyelenggarakan 18 pelatihan. Sembilan pelatihan difokuskan pada pengembangan usaha baru, dan sembilan pelatihan lainnya berfokus pada pemeliharaan serta pengembangan produk yang sudah ada,” tambahnya.


Dalam upaya pengembangan usaha baru, Disperindag Sulawesi Tenggara menekankan pentingnya menciptakan wirausaha baru, terutama di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang masih tinggi. 



Pelatihan wirausaha baru ini dilaksanakan secara langsung di lokasi-lokasi sasaran, seperti di desa-desa yang membutuhkan perhatian lebih dalam hal pengentasan kemiskinan.


“Pelatihan untuk wirausaha baru dilakukan di tempat-tempat yang memang membutuhkan bimbingan teknis, seperti di desa-desa dengan tingkat kemiskinan ekstrem. Kami turun langsung ke lapangan, menyelenggarakan pelatihan di pusat-pusat komunitas, agar pelatihan ini dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelas Yasser.


Tak hanya berfokus pada usaha baru, Disperindag juga memberikan pelatihan mengenai pengembangan produk serta diversifikasi produk. 


Salah satu contoh yang diberikan oleh Yasser adalah upaya untuk mendiversifikasi produk kelapa yang selama ini hanya dimanfaatkan untuk minyak goreng, menjadi produk olahan lainnya seperti tepung kelapa atau produk turunan lain yang bernilai tambah.


“Misalnya, selama ini banyak masyarakat hanya membuat minyak goreng dari kelapa. Melalui pelatihan ini, kami memberikan pemahaman tentang diversifikasi produk, sehingga mereka bisa menghasilkan produk turunan lain seperti tepung kelapa atau bahkan sabun kelapa. Diversifikasi produk ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pasar,” ungkapnya.


Pelatihan dan pendampingan dalam penumbuhan IKM di Sultra. Foto: Ist

Harapannya, melalui program pelatihan ini, industri kecil dan menengah di Sulawesi Tenggara dapat berkembang lebih pesat, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan menghasilkan produk-produk unggulan yang dapat bersaing di pasar lokal maupun nasional. 


Disperindag berharap agar pelatihan-pelatihan yang diberikan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah dan memperkuat peran IKM sebagai pilar ekonomi Sulawesi Tenggara.


Dengan terus melaksanakan program-program yang berbasis pada pengembangan keterampilan dan diversifikasi produk, Disperindag Sulawesi Tenggara bertekad untuk membawa IKM ke tingkat yang lebih maju dan berdaya saing tinggi. 


Program ini juga diharapkan dapat menjadi katalisator dalam upaya mempercepat proses industrialisasi di Sulawesi Tenggara, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan pengurangan kemiskinan ekstrem.


Laporan: Rahmat

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Disperindag Sulawesi Tenggara Genjot Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah dengan Melakukan Pelatihan

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan