Disperindag Sultra dukung tren investasi dan memastikan akurasi data investasi di sektor IKM, melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Pembangunan ekonomi daerah memerlukan perencanaan yang sistematis dan komprehensif untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Salah satu faktor kunci dalam pembangunan tersebut adalah memaksimalkan potensi daerah yang dimiliki melalui investasi yang tepat.
Di Sulawesi Tenggara (Sultra), sektor Industri Kecil Menengah (IKM) menjadi salah satu peluang yang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Potensi besar yang dimiliki Sultra membuka ruang bagi peningkatan investasi di sektor IKM. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sultra, selama lima tahun terakhir, sektor IKM mengalami peningkatan investasi yang signifikan.
Tren positif ini menjadi indikasi bahwa para investor semakin melihat peluang bisnis yang menjanjikan di Sultra, khususnya di sektor IKM.
Produk unggulan dari Industri Kecil Menengah di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist
Dari periode 2019 hingga 2023, investasi di sektor IKM tumbuh dari Rp1,58 triliun menjadi Rp2,34 triliun. Kenaikan ini juga diikuti dengan peningkatan nilai produksi yang turut memberi kontribusi besar bagi perekonomian daerah. Pada 2019, nilai produksi IKM tercatat mencapai Rp3,38 triliun, sedangkan pada 2023 angka tersebut naik menjadi Rp2,78 triliun.
Kepala Bidang Industri Kecil Menengah (IKM) dan Perwilayahan Disperindag Sultra, Muh Yasser Tuwu, mengungkapkan bahwa tren pertumbuhan investasi yang konsisten ini menunjukkan adanya potensi pasar yang besar, stabilitas ekonomi daerah, serta kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan sektor IKM.
"Peningkatan investasi IKM membawa dampak positif bagi perekonomian daerah, seperti membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta merangsang pertumbuhan di sektor terkait, seperti perdagangan, jasa, dan infrastruktur," ujar Yasser.
Selain itu, ia menambahkan, pertumbuhan sektor IKM juga memberi kesempatan bagi pengusaha lokal untuk mengembangkan bisnis mereka, meningkatkan skala produksi, dan memperluas pasar. Dengan berjalannya investasi yang berkelanjutan, sektor ini berpotensi memperkuat ketahanan ekonomi daerah terhadap gejolak ekonomi global.
Untuk mendukung peningkatan investasi dan memastikan akurasi data investasi di sektor IKM, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memperkenalkan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
Salah satu olahan dari IKM unggulan di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist
Aplikasi ini memungkinkan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data secara online, sehingga memudahkan pengusaha dan pemerintah dalam mengakses informasi terkait laporan produksi dan investasi.
"Melalui SIINas, data investasi dari industri kecil yang memiliki nilai di bawah Rp5 miliar dapat dengan mudah diakses, meski tidak termasuk dalam perhitungan tanah dan bangunan. Ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang besaran investasi di sektor IKM," jelas Yasser.
Namun, untuk menjaga tren peningkatan investasi ini, dibutuhkan kerja sama lintas sektor, termasuk kolaborasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta peran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam menciptakan situasi yang kondusif bagi para investor.
"Kerja sama ini sangat penting untuk meminimalkan hambatan administratif dan birokrasi yang sering dihadapi oleh pelaku usaha dalam proses pengurusan izin operasional," tambahnya.
Dengan adanya sinergi antara berbagai pihak dan peningkatan dukungan dari pemerintah, diharapkan sektor IKM di Sultra terus tumbuh, sehingga dapat menjadi pilar utama dalam membangun ekonomi daerah yang lebih kuat dan berdaya saing.
Laporan: Ary