Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara La Ode Muhammad Fitrah Arysad. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali meluncurkan program pasar lelang komoditas agro untuk mempertemukan langsung petani dan pembeli.
Program pasar lelang ini diharapkan dapat dilaksanakan di tiga kabupaten, yakni Kolaka Utara, Konawe Utara (Konut), dan Muna dapat membantu meningkatkan perputaran ekonomi di Sultra.
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Fitrah Arysad, menjelaskan pasar lelang ini bertujuan untuk mengurangi keterlibatan pihak ketiga dalam proses jual beli komoditas pertanian, sehingga petani dapat memperoleh harga yang lebih bersaing.
"Insya Allah kita laksanakan di Kolaka Utara, Konsel, dan Muna. Pasar lelang ini mempertemukan pedagang langsung dengan petani, tanpa pihak ketiga," ujarnya.
Disperindag Sultra saat menggelar pasar lelang pada tahun sebelumnya dalam upaya mendongkrak perekonomian. Foto: Iwt
Melalui program ini, buyer atau pembeli komoditas pertanian akan langsung bertransaksi dengan para petani tanpa perantara.
Dengan cara ini, harga yang diterima oleh petani diharapkan lebih kompetitif dibandingkan jika ada pihak ketiga yang biasanya mengambil keuntungan lebih besar.
Disperindag Sultra telah beberapa tahun menjalankan pasar lelang ini sebagai bagian dari kebijakan dalam negeri untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan sektor agro di daerah tersebut.
Program ini dinilai efektif karena memberikan akses yang lebih luas bagi petani untuk memasarkan hasil pertanian mereka secara langsung ke konsumen atau pedagang besar.
Dengan pasar lelang komoditas agro, diharapkan akan tercipta transparansi dalam penentuan harga dan adanya persaingan sehat antara para buyer yang datang.
Pelaksanaan pasar lelang komoditi di kota Bau-Bau pada tahun sebelumnya. Foto: Ist
Para petani juga mendapatkan kepastian bahwa produk mereka akan terjual dengan harga yang layak, tanpa dipermainkan oleh tengkulak atau makelar.
"Pasar lelang ini sudah kita laksanakan beberapa tahun di bidang perdagangan dalam negeri, dan kami akan terus mendorong pelaksanaan program ini di berbagai kabupaten di Sultra," tambah Fitrah.
Pasar lelang diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani tetapi juga mendorong peningkatan kualitas produk pertanian Sulawesi Tenggara. Inovasi ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain yang memiliki potensi pertanian yang besar.
Program pasar lelang komoditas agro ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Disperindag Sultra untuk memperkuat sektor pertanian dan perdagangan di tingkat lokal, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus memperkuat perekonomian daerah secara keseluruhan.
Laporan: Rahmat