Kadis Tanak Sultra, beber kabar Menggembirakan, Pertumbuhan Pertanian Sultra Meningkatkan Signifikan di Kepemimpinan ASR-Hugua. Foto: Ist.
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Sektor pertanian Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan capaian positif sepanjang Januari hingga Mei 2025 atau triwulan satu di Kepemimpinan Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, luas panen padi di provinsi ini mencapai 62.118 hektar, melonjak 41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 44.027 hektar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menjelaskan bahwa kenaikan signifikan ini didorong oleh program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang dilaksanakan pada 2024.
"Hasil panen yang kini kita nikmati adalah buah dari perluasan lahan tanam yang dilakukan hingga akhir 2024. Ini berdampak langsung pada produksi padi yang meningkat pesat," ujarnya, Kamis (8/5/2025).
Produksi padi Sultra tercatat naik dari 186.466 ton pada Januari-Mei 2024 menjadi 256.966 ton pada periode yang sama tahun ini, atau meningkat 37,81%. Daerah yang mengalami lonjakan produksi terbesar adalah Konawe Selatan dengan pertumbuhan 142,61% dan Bombana 59,56%.
Tak hanya itu, produksi beras juga naik dari 107.084 ton menjadi 147.570 ton, naik 37,81%. Kenaikan ini turut berdampak pada konsumsi beras yang mencapai 135.642 ton, tumbuh 1,57% dari 133.541 ton di periode sebelumnya.
"Laiknya hukum ekonomi, kenaikan harga gabah turut memacu semangat para petani untuk meningkatkan produksi. Ini terlihat dari kenaikan luas panen dan hasil yang cukup signifikan di hampir semua kabupaten/kota," tambah Rusdin Jaya.
Beberapa wilayah seperti Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan juga mencatat pertumbuhan luas panen di atas 25%, sementara Konawe tetap menjadi lumbung padi terbesar dengan luas panen mencapai 22.559 hektar.
Rusdin Jaya menekankan pentingnya menjaga momentum ini dengan terus mendukung petani melalui program bantuan benih, pupuk bersubsidi, dan penguatan infrastruktur irigasi agar produksi tetap stabil hingga akhir tahun.
Dengan capaian ini, Sultra semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu penyangga utama ketahanan pangan di Kawasan Timur Indonesia.
Laporan: La Ode Andi Rahmat