Iklan

iklan

Pengembangan Agro Bio Input dan Biosaka dapat Kurangi Ketergantungan pada Pupuk Non Organik

Senin, 18 Maret 2024 | 13:09 WIB Last Updated 2024-03-31T05:20:50Z

Pengembangan Agro Bio Input dan Biosaka dapat Kurangi Ketergantungan pada Pupuk Non Organik. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, mulai memperkanalkan pengembangan Agro Bio Input dan Biosaka untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian di Sulawesi Tenggara.

Agro Bio input dan Biosaka pada dasarnya menekankan proses pertanian dengan menggunakan metode non bahan kimia sehingga proses pertaniannya menggunakan bahan organik.

Kepala Seksi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, mengatakan penggunaan Bio Input sebagai salah satu upaya peningkatan pertanian ramah lingkungan dengan menghindari penggunaan bahan kimia.

"Bio input dengan memanfaatkan kondisi alam tanpa bahan kimia, hal itu yang akan di coba kepada petani," ujarnya.

Menurutnya alam itu harus digunakan secara alami, karena penggunaan bahan kimia menyebabkan tingkat produktivitas tanah terhadap pertanian semakin berkurang.

Dalam pengembangan Bio Input terdapat tantangan dan strategi yang harus di ketahui oleh petani. Foto: Ist

Selanjutnya ia mengatakan untuk tercapainya program ramah lingkungan itu, maka akan dilakukan pelatihan kepada petani seperti cara pembuatan pupuk kompos, pembuatan bio urin ternak, pengolaan sampah anorganik menjadi pupuk.

Tujuan utama adanya dari pengenalan Bio Input tersebut untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia petani, khususnya di wilayah program Readsi.

Dimana teknis pengenalan Bio Input ini meliputi bidang pertanian mulai dari budidaya, kompos, pengeloaan hama penyakit terpadu, pengeloaan pasca panen dan pengelolaan limbah.

Sementara itu pengembangan Biosaka adalah suatu usaha dalam melindungi, memperbaiki, serta  menjaga alam dengan berbahan alam pula.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara menjelaskan Biosaka berasal dari bahan alam dan menjadi penyeimbang kelangsungan ekosistem, ekologi (rumah bagi seluruh mahluk) termasuk mikrobiologi, landungan di dalam bahan alam menjadi stimuno, stimulan, penyemangat, pembangkit semangat, menghidupkan energi yang tersimpan supaya bekerja.

"Elemen alam ini masing masing mengandung dan memiliki kekuatan tersendiri dari bahan yg ada dan hidup didalamnya," jelasnya.

Dalam membuat biosaka ini formulanya adalah mencari tanaman-tanaman rerumputan di sekitar area perkebunan atau persawahan. Foto: Ist

Rusdin juga menjelaskan Elisitor Biosaka bermanfaat sebagai signaling dengan cara mengaktifkan sel-sel pada akar tanaman untuk tumbuh dan berproduksi.

Lanjut Rusdin sedangkan Elisitor Nuswantara Biosaka disamping membuat sel-sel pada tanaman lebih aktif dan cerdas sehingga tumbuh dan berproduksi, tetapi juga mengaktifkan mikoriza pada
akar tanaman yang membentuk jaringan miselium menyebar pada lingkungan sekitar.

Dimana Elisitor biosaka dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit, apabila tanaman kelebihan menerima elisitor, maka akibat yang ditimbulkan tanaman itu mengalami kerusakan sel, dengan tingkat paling kronis menimbulkan kematian.

Rusdin menambahkan dalam membuat biosaka ini formulanya adalah mencari tanaman-tanaman rerumputan di sekitar area perkebunan atau persawahan dengan syarat tidak lebih 20 Kilometer dari wilayah perkebunan dan persawahan.

"Yang bagus itu ambil rumput di sekitar pematang-pematang sawah dengan 5 jenis rumput yang berbeda dengan syarat rumput juga tidak boleh lobang-lobang pada daunnya, dan rumput yang masih segar," jelasnya.

Untuk di garis bawahi, biosaka ini bukan pengganti pupuk tetapi ini dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk non organik hingga 50%.

Laporan: Feby

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengembangan Agro Bio Input dan Biosaka dapat Kurangi Ketergantungan pada Pupuk Non Organik

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan