Rabu 28 Mei 2025

Iklan

iklan

Distanak Sulawesi Tenggara Antisipasi Lonjakan Permintaan Daging Jelang Idul Fitri

Selasa, 12 Maret 2024 | 23:54 WIB Last Updated 2024-03-23T15:57:41Z

Distanak Sulawesi Tenggara antisipasi kenaikan permintaan daging merah jelang Idul Fitri. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Distanak Sulawesi Tenggara antisipasi kenaikan permintaan daging menjelang Hari Raya Idul Fitri di tengah masih adanya penyebaran virus Jembrana pada sapi. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muh. Rusdin Jaya mengatakan kebiasaan menjelang Idul Fitri untuk harga-harga daging di sejumlah pasar pasti naik. 

"Tentunya lonjakan terhadap pasti akan tinggi jelang Idul Fitri ini," ungkapnya. 

Rusdin membeberkan permasalahan yang sering dihadapi jelang Idul Fitri adalah populasi ternak untuk kebutuhan yang kadang-kadang tidak mencukupi, dan biasanya Sulawesi Tenggara mendapat suplai tambahan dari Sulawesi Selatan. 

"Nah untuk mendeteksi hewan ini sehat apa tidak itu yang susah karena di pos-pos penjagaan kita tidak dapat mendeteksi dengan baik," jelasnya. 

Rusdin menambahkan pihaknya terus mengantisipasi penyebaran virus Jembrana ini untuk tidak menyebar di seluruh kabupaten/kota Sulawesi Tenggara yang menyerang ternak sapi. 

Ia mengungkapkan tenaga kesehatan di sejumlah daerah terus melakukan supervisi di lapangan untuk mengidentifikasi daerah mana saja yang sering terjadi penyakit ini. 

"Itu kita akan lakukan intervensi memberikan vitamin, antibodi kepada hewan ternak masyarakat," jelasnya. 

Ia juga membeberkan regulasi pembatasan ternak ini belum ada yang atur, seandainya sudah bisa melakukan pembatasan lalulintas ternak dengan baik dipastikan dapat mengidentifikasi jumlah hewan ternak keluar masuk di Sulawesi Tenggara. 

"Jadi semua bisa kita identifikasi jumlah populasi, penyakit-penyakit yang lewat apa saja itu bisa kita lakukan," bebernya.

Rusdin berharap kedepan ada regulasi yang dapat mengatur pembatasan lalulintas ternak ini, karena regulasi itu tidak bisa hanya dari Distanak saja tetapi harus dari semua pihak yang terkait untuk mendukung regulasi yang tepat untuk lalulintas ternak ini. 

Rusdin mengungkap untuk penyakit yang terdapat pada sapi itu sama sekali tidak berbahaya pada manusia, itu hanya berbahaya sesama sapi saja. 

"Misalnya penyakit jembrana itu hanya sesama sapi Bali saja," ungkapnya. 

Ia juga menambahkan dalam memotong sapi nantinya harus ada keterangan daging sehat yang dikeluarkan oleh RTH. 

Laporan: Feby

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Distanak Sulawesi Tenggara Antisipasi Lonjakan Permintaan Daging Jelang Idul Fitri

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan