Distanak berikan pendampingan dalam pengembangan bio input pada petani. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, kembangkan Agro Bio Input untuk peningkatan produktivitas dan produksi pertanian di Sulawesi Tenggara.
Agro Bio input pada dasarnya menekankan proses pertanian dengan menggunakan metode non bahan kimia sehingga proses pertaniannya menggunakan bahan anorganik.
Kepala Seksi Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara Nurholis mengatakan penggunaan Bio Input sebagai salah satu upaya peningkatan pertanian ramah lingkungan dengan menghindari penggunaan bahan kimia.
"Bio input dengan memanfaatkan kondisi alam tanpa bahan kimia, hal itu yang akan di coba kepada petani," ujarnya.
Menurutnya alam itu harus digunakan secara alami, karena penggunaan bahan kimia menyebabkan tingkat produktivitas tanah terhadap pertanian semakin berkurang.
Selanjutnya ia mengatakan untuk tercapainya program ramah lingkungan itu, maka akan dilakukan pelatihan kepada petani seperti cara pembuatan pupuk kompos, pembuatan bio urin ternak, pengolahan sampah anorganik menjadi pupuk.
Sementara itu, Gilang Fauzi Dzikrilah mengatakan, bahwa sasaran pelatihan pertanian teknis Bio Input petani program Readsi yang tergabung dalam kelompok tani.
Untuk tahun 2024, pelatihan teknis Bio Input, disarankan tim IFAD agar menyertakan komposisi kesetaraan gender, maksudnya ada 50% petani perempuan dan 50% petani laki-laki.
Tujuan utama adanya pelatihan teknis Bio Input tersebut untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia petani, khususnya di wilayah program Readsi. Pelatihan teknis meliputi bidang pertanian mulai dari budidaya, kompos, pengelolaan hama penyakit terpadu, pengelolaan pasca panen dan pengelolaan limbah.
Laporan: Rhay