Iklan

iklan

Disperindag Catat Peningkatan Tenaga Kerja di Sulawesi Tenggara

Selasa, 27 Februari 2024 | 20:38 WIB Last Updated 2024-03-26T12:57:35Z

Pertumbuhan jumlah IKM dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat kenaikan jumlah tenaga kerja dalam rentang waktu 2019 - 2024.

Peningkatan jumlah tenaga kerja tentu tidak lepas dari pertumbuhan dan peningkatan industri kecil menengah (IKM) yang menyerap tenaga kerja.

Disperindag Sultra bertekad untuk semakin meningkatkan produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional melalui penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sesuai kebutuhan kerja saat ini. 

Kepala Bidang Industri, Disperindag Sulawesi Tenggara, Muh. Yasser Tawu mengatakan, dalam 5 tahun terakhir perkembangan jumlah IKM Sulawesi Tenggara terus mengalami peningkatan tiap tahunnya.

"Pada tahun 2023 jumlah IKM Sulawesi Tenggara mencapai 15.364 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja 51.174 jiwa," ujarnya.

Data tersebut menunjukan peningkatan peningkatan sebanyak 3,03% dibandingkan tahun 2022 atau tumbuh sebanyak 453 unit usaha, hal itu menjadi tren positif untuk penyerapan tenaga kerja sehingga mengurangi angka pengangguran.

Tentunya peningkatan jumlah IKM tersebut berkolerasi terhadap peningkat jumlah tenaga kerja IKM, meskipun pada tahun 2019 lalu terjadi penurunan secara drastis akibat pandemi Covid-19.

Setelah penularan covid-19 menurun, maka pada tahun 2021 sampai 2023 jumlah IKM dan tenaga kerja terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2023 pertumbuhan tenaga kerja sebanyak 1458 tenaga kerja dibanding tahun 2022.

IKM mencakup berbagai sektor industri seperti pengelolaan makanan dan minuman, kerajinan tangan, tekstil dan pakaian, mebel serta jasa. IKM juga terdapat diberbagai lokasi baik diperkotaan maupun di pedesaan.

Regulasi dan kebijakan yang mendukung menjadi faktor utama dalam berkembangnya IKM di Sulawesi Tenggara, Pemerintah Daerah tentunya memiliki perang penting dalam penciptaan lingkungan bisnis yang kondusif.

Peningkatan jumlah tenaga kerja ini juga tak lepas dari gencarnya dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan strategis seperti pendidikan dan pelatihan vokasi guna memacu kualitas maupun kuantitas SDM industri.

Perbandingan peningkatan jumlah IKM yang berbanding lurus dengan peningkatan jumlah tenaga kerja di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist

Melalui pelatihan yang diselenggarakan para pelaku industri mendapatkan manfaat yakni pelatihan skill, sertifikat kompetensi yang berguna di dunia kerja.

Untuk diketahui IKM cenderung mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja langsung daripada perusahaan besar. Karena skala produksinya yang lebih kecil, mereka membutuhkan jumlah karyawan yang relatif lebih banyak untuk menjalankan operasinya. 

Sehingga Pertumbuhan IKM tidak hanya penting untuk perekonomian secara keseluruhan, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran dalam suatu daerah. 

Hal ini juga dapat menciptakan efek stimulus ekonomi di daerah tersebut, yang pada gilirannya dapat membuka peluang kerja tambahan dalam sektor lain seperti perdagangan, jasa, dan transportasi.

Serta dapat memberikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal lainnya untuk berkembang dan menghasilkan pendapatan tambahan. 

IKM juga sering menjadi tempat bagi pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi tenaga kerja lokal. Ini memungkinkan masyarakat setempat untuk meningkatkan kapasitas mereka dan menjadi lebih terampil dalam berbagai bidang pekerjaan, yang pada gilirannya dapat membantu dalam pengembangan ekonomi secara keseluruhan

Laporan: Feby 

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Disperindag Catat Peningkatan Tenaga Kerja di Sulawesi Tenggara

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan