Disperindag Sultra Catat kenaikan positif pertumbuhan investasi dan nilai produksi Industri Kecil menengah di Sulawesi Tenggara. Foto: ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara, mencatat kenaikan pertumbuhan investasi dan nilai produksi industri kecil menengah (IKM) Sulawesi Tenggara tahun 2019 sampai 2024.
Kenaikan tersebut menjadi tren positif dan angin segar terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara, sehingga menjadi nilai tambah dan pemasukan untuk daerah.
Kepala Bidang Industri, Disperindag Sulawesi Tenggara, Yasser Tawu Mengatakan dalam 5 tahun terakhir investasi pada sektor IKM terus mengalami peningkatan yang positif.
"Tahun 2023 tumbuh sebesar Rp 65 Miliyar menjadi 2,34 Triliyun atau meningkat sebesar 2,85% dibanding tahun 2022," ujarnya.
Meskipun nilai produksi IKM terjadi penurunan tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, akan tetapi kembali mengalami peningkatan di tahun berikutnya.
![]() |
Pertumbuhan investasi dan nilai produksi IKM di Sulawesi Tenggara dalam 5 tahun terakhir 2019-2023. Foto: Ist |
Pada tahun 2023 terjadi pertumbuhan sebesar Rp 23,97 Miliyar menjadi 2,78 Triliyun atau meningkat sebesar 0,86% dibandingkan tahun 2021.
IKM memiliki Peranan dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah, IKM menjadi tulang punggung ekonomi lokal. IKM memberi kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
IKM mencakup berbagai bidang industri diantaranya pengelolaan makanan dan minuman, pakaian, mebel, tekstil, kerajinan tangan serta sektor jasa.
Tentunya pemerintah daerah memiliki peran penting untuk terus mendorong perkembangan IKM lokal dengan menyediakan berbagai akses kemudahan dalam menjalankan IKM.
Selain itu Pertumbuhan IKM tidak hanya penting untuk perekonomian secara keseluruhan, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran dalam suatu daerah.
Sebab IKM cenderung mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja langsung daripada perusahaan besar. Karena skala produksinya yang lebih kecil, mereka membutuhkan jumlah karyawan yang relatif lebih banyak untuk menjalankan operasinya.
![]() |
Pendampingan Disperindag Sulawesi Tenggara dalam pertumbuhan IKM. Foto: Ist |
Kemudian IKM sering kali memiliki berbagai bidang pekerjaan, mulai dari produksi, pemasaran, administrasi, hingga distribusi. Hal ini menciptakan peluang bagi berbagai jenis keterampilan dan latar belakang pendidikan, sehingga memberikan kesempatan bagi beragam orang untuk bekerja.
Pertumbuhan IKM tidak hanya menciptakan lapangan kerja langsung, tetapi juga berdampak pada sektor lain dalam ekonomi. Misalnya, peningkatan permintaan akan bahan baku atau layanan pendukung dari IKM dapat menciptakan peluang kerja di sektor-sektor tersebut.
IKM yang berkembang cenderung membelanjakan sebagian besar pendapatannya di dalam komunitas lokal mereka. Hal ini menciptakan efek stimulus ekonomi di daerah tersebut, yang pada gilirannya dapat membuka peluang kerja tambahan dalam sektor lain seperti perdagangan, jasa, dan transportasi.
Serta dapat memberikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal lainnya untuk berkembang dan menghasilkan pendapatan tambahan.
IKM juga sering menjadi tempat bagi pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi tenaga kerja lokal. Ini memungkinkan masyarakat setempat untuk meningkatkan kapasitas mereka dan menjadi lebih terampil dalam berbagai bidang pekerjaan, yang pada gilirannya dapat membantu dalam pengembangan ekonomi secara keseluruhan
Laporan: Rhay