 |
| Ketiga tersangka kasus korupsi pengadaan bibit kopi robusta di Kolaka Timur saat di tahan oleh pihak Kejaksaan Negeri Kolaka. Foto: Ist. |
KOLAKA, NOTIFSULTRA.ID — Kejaksaan Negeri (Kejari) Kolaka menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan bibit kopi robusta di Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Kolaka Timur, Tahun Anggaran 2021. Ketiganya langsung dijebloskan ke tahanan untuk 20 hari ke depan.
Pengadaan senilai Rp4,2 miliar yang dikerjakan oleh CV Lumbung Sekawan ini, menurut hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp626 juta.
Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kolaka, Aditya Tobing Bua, mengatakan bahwa tiga orang yang kini resmi berstatus tersangka berinisial KM, HN, dan LP.
Mereka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.
"Negara tidak boleh dirugikan hanya karena kepentingan segelintir oknum. Penegakan hukum harus menjadi pengingat bahwa dana publik adalah amanah," tegas Aditya.
Ketiga tersangka terancam hukuman penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun, serta denda antara Rp 200 juta hingga Rp 1 miliar.
Aditya menegaskan, penanganan kasus ini menjadi bukti keseriusan kejaksaan dalam membongkar praktik korupsi yang merugikan sektor strategis, termasuk pertanian, yang seharusnya menjadi penopang kesejahteraan rakyat.
Kejari Kolaka juga memastikan bahwa proses penyidikan akan terus dikembangkan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain.
"Kami akan menuntaskan perkara ini hingga tuntas. Proses hukum masih terus berjalan," pungkasnya.
Laporan: La Ode Andi Rahmat
