Iklan

iklan

Strategi Intensifikasi Pertanian Sulawesi Tenggara Dorong Ketahanan Pangan

Minggu, 08 Desember 2024 | 23:20 WIB Last Updated 2024-12-08T15:20:33Z

Distanak Sultra terapkan Strategi Intensifikasi Pertanian Sulawesi Tenggara dalam mendorong Ketahanan Pangan. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Provinsi Sulawesi Tenggara terus berkomitmen memperkuat sektor pertanian melalui strategi intensifikasi yang dijalankan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan. 

Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah melalui program Sapta Usaha Tani, yang mencakup tujuh langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.


Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menyampaikan bahwa Sapta Usaha Tani menjadi panduan utama dalam penerapan intensifikasi pertanian yang berkelanjutan. 


"Kami terus mendorong petani untuk menerapkan teknologi modern, efisiensi sumber daya, dan pengelolaan yang lebih baik demi tercapainya ketahanan pangan,” jelasnya.


1. Optimalisasi Penggunaan Pupuk Pemberian pupuk yang tepat dan sesuai kebutuhan tanaman menjadi langkah penting dalam intensifikasi pertanian. Melalui analisis tanah berbasis teknologi, petani dapat mengetahui dosis pupuk yang optimal, sehingga tanaman mendapat nutrisi yang dibutuhkan seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.


Strategi Intensifikasi Pertanian Sulawesi Tenggara Dorong Ketahanan Pangan. Foto: Ist

2. Penggunaan Benih atau Bibit Unggul Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara menyediakan benih unggul yang tahan terhadap penyakit, hama, dan kondisi lingkungan ekstrem. 


“Penggunaan benih unggul dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, sekaligus menjadi solusi dalam menghadapi dampak perubahan iklim,” kata Rusdin Jaya.


3. Pengelolaan Air yang Tepat Sumber air yang terbatas menjadi tantangan besar bagi petani di Sulawesi Tenggara. Untuk itu, pengelolaan air melalui sistem irigasi terfokus dan irigasi perpompaan menjadi solusi. Langkah ini membantu petani memanfaatkan air secara efisien, terutama di musim kemarau.


4. Optimalisasi Penggunaan Alsintan Penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti traktor dan combine harvester tidak hanya mempercepat proses tanam dan panen tetapi juga mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Dengan alsintan, lahan yang lebih luas dapat dikelola dengan lebih efektif dan efisien.


5. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pengelolaan hama dan penyakit yang baik menjadi fokus utama untuk mencegah kerugian hasil panen. Pendampingan teknis kepada petani terus dilakukan guna meminimalkan risiko serangan hama dan penyakit.


Komitmen Distanak Sultra dalam menyalurkan bantuan bibit jagung untuk petani di Sultra. Foto: Ist

6. Bantuan Benih Padi dan Jagung Sebagai bagian dari strategi intensifikasi, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan juga menyalurkan bantuan benih padi dan jagung kepada kelompok tani di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara. 


Program ini bertujuan mendorong peningkatan produktivitas di sektor tanaman pangan yang menjadi andalan daerah.


Menurut Rusdin Jaya, bantuan benih ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga memberikan semangat baru bagi petani untuk mengelola lahan mereka dengan lebih baik. 


“Kami berharap petani dapat memanfaatkan bantuan ini secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah,” tambahnya.


Dengan penerapan strategi intensifikasi yang terencana melalui Sapta Usaha Tani, Sulawesi Tenggara optimistis mampu menjawab tantangan ketahanan pangan sekaligus mendorong pertanian yang berkelanjutan. 


Strategi ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan.


Laporan: La Ode Andi Rahmat

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Strategi Intensifikasi Pertanian Sulawesi Tenggara Dorong Ketahanan Pangan

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan