Distanak Sultra Ambil Empat Langkah Hadapi Perubahan Iklim 2024. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan empat langkah atau upaya dalam menghadapi perubahan iklim tahun 2024.
Berdasarkan catatan BMKG, ada beberapa hal yang perlu disikapi dalam menghadapi bencana kekeringan, yaitu puncak musim hujan pada pertengahan tahun, masa transisi, dan setelah itu musim kemarau pada Agustus mendatang.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, mengatakan pihaknya mengidentifikasi sejumlah daerah yang berpotensi mengalami puso akibat dampak perubahan iklim hujan.
"Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kami telah membuat peta terhadap daerah-daerah yang berpotensi mengalami dampak banjir. Kami juga mengantisipasi dampak perubahan iklim kekeringan," katanya, Senin (24/6/2024).
Lebih lanjut Rusdin menjelaskan, mitigasi dilakukan terhadap perubahan iklim ini dengan mempersiapkan lahan yang terdampak perubahan iklim banjir dengan bantuan bibit.
"Bantuan tersebut dikirim secepatnya agar petani segera menanam pada masa tanam kedua," jelasnya.
Kemudian, untuk menghadapi perubahan iklim kekeringan, akan dilakukan langkah antisipasi dari Kementerian Pertanian serta Pemprov berupa pembagian pompanisasi.
"Daerah-daerah irigasi akan disedot menggunakan pompa kemudian akan dialiri ke lahan-lahan pertanian yang mengalami kekeringan," terangnya.
Selain itu, Distanak akan memberikan bantuan dengan pembuatan sumur bor di daerah-daerah yang terdampak kekeringan cukup parah.
Langkah terakhir yakni dengan melaksanakan program pembagian dan penyerahan padi gogo untuk daerah-daerah yang kekeringan. Padi gogo ini akan tumbuh pada ladang-ladang atau sawah yang teksturnya kering.
"Daerah yang berpotensi mengalami kekeringan ini sudah dipetakan zonasinya oleh BMKG. Untuk itu, daerah-daerah tersebut yang akan kami bagikan padinya," pungkasnya.
Laporan: Ary