Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Sultra, La Ode Muhammad Jabal. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Program Inseminasi buatan masih menjadi program unggulan dalam mengembangkan peternakan khusunya sapi di Sulawesi Tenggara.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Sultra, La Ode Muhammad Jabal mengatakan program inseminasi buatan ini melalui program Sikomandan atau sapi kerbau komoditas Andalan negeri.
Jabal menjelaskan dalam program Sikomandan ini pihaknya berfokus pada kegiatan-kegiatan yang bersifat dapat menambah populasi ternak sapi melalui kawin suntik.
Jabal menambahkan inseminasi buatan atau kawin suntik merupakan suatu cara atau teknik untuk memasukkan sperma yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari bibit unggul lalu dimasukkan ke dalam saluran alat kelamin betina.
"Tujuannya untuk memperbaiki genetik hewan dengan menambah bobot atau berat badannya. Selain itu dapat menambah jumlah produksinya," jelas Jabal, saat ditemui di Ruangnya, Selasa (19/3/2024).
Ia juga mengatakan terkait indukan sapi yang akan dilakukan kawin suntik juga bisa menggunakan jenis sapi bali asalkan memenuhi kriteria untuk dilakukan kawin suntik ini.
"Ketika ada sapi bali yang postur tubuhnya bagus itu bisa di suntik, sehingga terjadi sebuah persilangan genetik," ungkapnya.
Jabal membeberkan untuk tingkat keberhasilan kawin suntik ini bisa mencapai 85 persen pasti jadi, kalaupun ada yang tidak berhasil itu biasanya di karenakan keguguran pada sapi, atau ada penyakit.
"Untuk populasi penghasilan sapi terbesar saat ini di Sulawesi Tenggara itu ada di Kabupaten Konawe," bebernya.
Laporan: Feby