Iklan

iklan

Peternak Dihimbau Jaga Kebersihan Ternak Guna Cegah Penyakit Jembrana

Kamis, 23 November 2023 | 21:53 WIB Last Updated 2023-12-06T13:59:20Z

Penyemprotan kandang ternak sapi dengan menggunakan desinfektan guna mencegah penyebaran penyakit jembrana. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
– Penyakit jembrana sudah menyerang ratusan ekor sapi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Penyakit yang hanya menyerang sapi jenis Bali ini terdeteksi di Sulawesi Tenggara sejak Juni 2023.

Sebelumnya Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara menemukan ada sebanyak 200 ekor sapi terkena jembrana.

Kepala Bidang atau Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Sultra, La Ode Muhammad Jabal mengungkapkan jumlah tersebut didapatkan berdasarkan laporan secara online oleh petugas lapangan di seluruh kabupaten/kota. 

La Ode Muhammad Jabal yakin sapi yang terinfeksi jembrana sudah lebih banyak dari yang ditemukan sebelumnya. Sebab, penyakit yang dapat membuat sapi mati mendadak ini menyebar dengan begitu cepat.

Lanjut Jabal, penyakit jembarana ini bisa menular melalui gigitan serangga pengisap darah seperti caplak, nyamuk ataupun lalat (lalat tapis).

Para peternak sapi di Sulawesi Tenggara dihimbau untuk selalu jaga kebersihan kandang sapi guna menghindari Penyakit Jembrana. Foto: Ist

Saat ini, ungkap Jabal, Dinas peternakan di kabupaten kota masih terus melakukan pendataan pada sapi-sapi yang terindikasi terserang jembrana.

Dari pendataan yang dilakukan, pihaknya mengaku belum menerima informasi jumlah terbaru sapi yang mengidap jembrana, penyakit yang pertama kali ditemukan di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada tahun 1964.

Untuk itu, ia menghimbau agar jumlah sapi yang terpapar jembrana ini tidak semakin banyak diharapakan kepada peternak sapi, untuk menjaga kebersihan kandang, kotoran sapi di kandang rutin dibersihkan, begitu juga tempat pakan ternak.

"Saat ini biasanya para peternak memasang kelambu untuk ternaknya, atau bisa dengan membakar di area kandang untuk mengusir nyamuk atau lalat," jelasnya. 

Selain kebersihan kandang, peternak juga diimbau untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ternaknya, yaitu dengan rutin memandikan ternaknya. 

Tidak hanya itu, peternak juga diimbau untuk selalu berkoordinasi dengan petugas kesehatan yang ada di dinas peternakan setempat agar ternak miliknya senantiasa terbebas dari jembrana.

Sementara itu, Kepala UPTD Kesehatan Hewan drh Rakhwana untuk menangani kasus jembrana sangat efektif dengan melakukan vaksinasi, namun saat ini alokasi anggaran untuk vaksinasi kosong. 

Ditanak Sulawesi Tenggara edukasi pentingnya kebersihan kandang untuk mencegah penyebaran virus Jembrana. Foto: Ist

Untuk penanganan saat ini, lanjut drh Rakhwana, pihaknya melakukan edukasi kepada peternak, pemberian vitamin, serta mengontrol lalulintas keluar masuk ternak di suatu wilayah. 

"Normalnya penyuntikan vaksin jembrana dilakukan sebanyak 2 kali (booster) dengan interval waktu 1 bulan," ungkapnya.

Ia membeberkan pada dasarnya virus pembawa penyakit jembrana memiliki kecenderungan untuk menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga hewan yg tertular rentan terhadap penyakit lainnya akibat infeksi sekunder. 

Biasanya, lanjut dr Rakhwana munculnya penyakit ini ditandai dengan adanya demam yg cukup tinggi antara 39-41°C, keringat darah (blood sweating) serta apabila dibedah akan terlihat adanya pembengkakan pada bagian limfa. 

dr Rakhwana juga menghimbau kepada peternak untuk melakukan pencegahan dengan memasangkan kelambu pada kandang ternak atau dengan membakar di sekitar kandang agar nyamuk atau lalat tidak hinggap pada ternak. 

Laporan: Rhay

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Peternak Dihimbau Jaga Kebersihan Ternak Guna Cegah Penyakit Jembrana

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan